PENGARUH STATUS KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KETERIKATAN KERJA GURU DAN PEGAWAI

Dhel Juni Pasya, Aulia Nurlaili Kusuma Wardani, Sapto Yuwono

Abstract


Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh status kerja, lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap Keterikatan Kerja. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif dan penelitian ini di SMAN Pesawaran dengan sampel 45 guru. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda ddibantu dengan menggunakan aplikasi Statistical Product for Service Solutions (SPSS). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil uji hipotesis uji-t terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial pada variabel stres kerja, lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap keterikatan kerja kinerja karyawan. Hasil uji hipotesis uji-f terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan pada variabel stres kerja, lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap keterikatan kerja pada SMAN di Pesawaran.

Keywords


Kepemimpinan, Keterikatan kerja, Lingkungan Kerja, Status Kerja

Full Text:

PDF

References


Adekola, B. 2011. Antecedents and Consequences of Work Engagement among Managers

and Proffesionals in Nigeria. British Journal of management & Economics, 1(2), 83-

Attridge, M. 2009. Employee work engagement: best practices for employers.

Resercworks,1(2), 1-12.

Bakker, A.B. 2009. Building engagement in the workplace. In R. J. Nurke & C. L. Cooper

(Eds.), The peak performing organization. Oxon UK: Routledge.

Bakker A.B. & Demerouti E. 2008. Towards a model of work engagement. Journal Career

Development International, 13(3), 209-223. Doi

Bakker, A.B., Demerouti, E., Hakanen J.J., & Xanthopolou, D. 2007. Job resources boost

work engagement, particularly when job demands are high. Journal of Educational

Psychology, 09 (2), 274-284. Doi: 10.1037/022-0663.99.2.274.

Darmawan, D. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Harter, J. K., Schmidt, F. L. & Hayes, T. L. 2002. Business-unit- level relationship between

employee satisfaction, employee engagement, and business outcomes: A metaanalysis. Journal of Applied Psychology, 87(2), 268–279

Inou, A., Kawakami, N., Tsuno K., Shimasu A., Tomioka K., & Nakanishi M. 2013. Job

demands, job resources, and work engagement of Japanese employees: A perspective

cohort study. Occupational Environment Health, 86, 441-449.

Kahn, W. A. 1990. Psychological conditions of personal engagement and disengagement at

work. Academy of Management Journal, 45, 692-724.

Kreitner, R, & Kinicki, A. 2003. Perilaku Organisasi dalam mengatur kompensasi. Jakarta:

Salemba empat.

Macey, W. H. & Schneider, B. 2008. The meaning of employee engagement.

McClelland.1961. Teori motivasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Moekijat. 2001. Pengembangan Manajemen dan Motivasi. Bandung : Pioner Jaya.

Ridwan. 2006. Metode Hipotesis. Bandung : Nuansa.

Robbins.2002. Teori motivasi. Bandung : Pioner Jaya.

Sondang P. Siagian. 2002. Teori motivasi dan produktivitas. Jakarta : Rineka Cipta.

Sondang P. Siagian. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta..

Srivastava, S.K., dan Bermola K.C.2011. Tentang teori motivasi. Yogyakarta: BPFE

Sugiyono.2011. “Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R & B.“Bandung: Erlangga.




DOI: https://doi.org/10.52657/jiem.v14i2.2252

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Web Analytics View My Stats

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.