PENINGKATAN SELF CARE MELALUI METODE EDUKASI BRAINSTORMING PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

Sarinah Sri Wulan, Busjra M Nur, Rohman Azzam

Abstract


Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang progresif, ditandaiketidakmampuan tubuh melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang mengakibatkan hiperglikemi. Kurangnya pemahaman pasien terhadap penyakit dan self care-nya dapat memperburuk keadaan. Edukasi brainstorming menjadi metode yang membantu peningkatan pemahaman pasien. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode edukasi brainstorming terhadap self care pasien DM tipe 2. Menggunakan desain Quasi eksperimen pre and post test with kontrol group, dengan uji dependent t-test dan uji independen t-test. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Summary of Diabetes Self-Care Activities (SDSCA). Sampel 104 responden (intervensi dan kontrol). Ada pengaruh edukasi brainstorming terhadap self care diabetes melitus tipe 2 (p-value = 0,00). Ada pengaruh antara umur, pendapatan, lama sakit, dan pendidikan terhadap self care DM tipe 2, faktor yang paling dominan mempengaruhi self care yaitu pendidikan (p-value = 0,000) dengan nilai OR = 0,409. Sementara tidak ada pengaruh antara jenis kelamin (p=0,805) dengan self care pasien DM tipe 2. Edukasi brainstorming dapat meningkatkan self care pasien DM diharapkan dapat diterapkan di pelayanan kesehatan.


Keywords


Diabetes mellitus, metode edukasi brainstorming, self care

Full Text:

PDF

References


Ayele K, Tesfa B, Abebe L, TilahunT,Girma E. Self Care Behavior among Patients with Diabetes in Harari, Eastern Ethiopia: The Health Belief Model Perspective. Public Health and Medical Sciences Jimma University.

http://journal.plos.org/plosone/acticle?id=10.1371%2f.Diakses pada tanggal 5 januari 2019.

Amelia, M.(2014).Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien diabetes mellitus dalam menjalani diet. JOM PSIK vol. 1 No.2. Oktober 2014.

Aggarwal, B.(2015) Diabetes Prevention and Management. North Carolina’s Guide to Diabetes Prevention and Management 2015–2020

Basri, H. Wulandini, P. & Saputra, R. (2016). Hubungan Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus Terhadap Kejadian Luka Diabetes Melitus di Ruang Penyakit dalam RSUD.Arifin Achmad Pekanbaru. Jurnal Kesehatan. DIII Keperawatan Universitas Abdurrab

Bai YL, Chiou Cp, Chang YY. (2014). Self-Care Behaviour and Related Faktorin Older Peoplewith Type 2 Diabetes. JCN. 2009. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19930088. Diakses 15 januari 2019

Bertalina, Purnama. (2016). Hubungan lama sakit, pengetahuan, motivasi pasien dan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Kesehatan, Volume VII, Nomer 2, 329-340

Black, M. Joyce dan Jane Hokanson Hawks. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, Jilid 2. Elsevier. Singapura : PT SalembaMedikaEmillia, E,

A. 2014. Hubungan Dukungan Sosial Dan Perilaku Perawatan Diri Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2. http://lib.ui.ac.id

Cai Le, Dong Jun, ShuZ hankun, Lu Yichun and Tao Jie. (2011). Socioeconomic Differences In Diabetes Prevalence, Awareness, and Treatment In Rural Southwest China. Tropical Medicine and International Health volume 16 no 9 pp 1070–1076 September 2011.

Crisyanto, E,Y. (2016) Tesis. Pengaruh Metode Edukasi Brainstorming terhadap self care pada klien congestive heart failure di RSUD Hi.Abdoel Moeloek Bandar Lampung.

Damayanti S. (2015) Diabetes Mellitus dan Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta: NuhaMedika.

Edriani, A. (2012). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi & Faktor yang Tidak & Bisa Dimodifikasi Terhadap Diabetes Mellitus pada Lansia & Prelansia Di Kelurahan Depok Jaya, Depok, Jawa Barat tahun 2012. Diakses pada tanggal 8 Januari 2017. http://lib.ui.ac.id

Emillia, E, A. (2014). Hubungan Dukungan Sosial Dan Perilaku Perawatan Diri Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2. http://lib.ui.ac.id.

Fajrunni’mah, R. (2017).Faktor Pendukung dan Penghambat Penderita Diabetes Melitus dalam Melakukan Pemeriksaan Glukosa Darah. Bekasi :Politeknik Kesehatan Kementrian Kementrian Kesehatan Jakarta III.

Feleaa, M.G, Covrigb,M., Mirceab, and Naghib. (2014). Socioeconomic Status and Risk of Type 2 Diabetes Mellitus amongan Elderly Group Population in Romania.Procedia Economics and Finance 10 61 – 67.

Hakim, (2018). Dian Lukma. Publikas iIlmiah. Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi: Pendidikan, Penghasilan dan Ffasilitas Dengan Pencegahan Komplikasi Kronis Pada Penyandang Diabetes Melitus..Eprints.ums.ac.id.

Harahap, E.R. (2010). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Penderita Diabetes Melitus (DM) dengan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus di

Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Haryono S. Suryati E,I. Mariyam R,S..(2018). Pendidikan kesehatan tentang diet terhadap kepatuhan pasien diabetes mellitus.Riset jurnal kesehatan. http://ejournal.poltekkessmg.ac.id/ojs/index.php/jrk. Diakses 1 januari 2019

International Diabetes Federation.(2017). IDF Diabetes Atlas Eighth Edition 2017.

Isbn(vol.8).http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

Kusniawati. (2011) Tesis Analisis Faktor yang Berkontribusi Terhadap Self Care Diabetes Pada Klien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Tangerang.Depok:FIKUI.http://lonar.ui.ac.id

Kisokanth G, Prathapan S, Indrakumar J, Joseph J. (2014). Factors Influencing Self-Management of Diabetes Melitus: a Review Article. Sri Lanka: Eastern University & University of Sri Jayewardenepura.

http://www.journalofdiabetology.org /Pages/Releases/FullTexts/TWELFTHISSUE/RA-1-JOD-13-018.aspx. Diakses pada tanggal 5 februari 2019

Mayberry, L. S. & Osborn, C. Y. (2014). Family involvement is helpful and harmful to patients’ self-care and glycemic control. Patient Education and Counseling, 97, 418 – 425

Mongisidi G. Hubungan Antara Status Sosio-Ekonomi dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli klinik Interna BLU RSUP Prof.Dr. R. D. Kandou Manado. Universitas Sam Ratulangi: Fakultas Kesehatan Masyarakat. 2014. http://fkm.unsrat.ac.id

Notoatmodjo,S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan ISBN: 978-979-518-984-8. Jakarta:RinekaCipta

Perkeni. (2011). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitustipe 2 di Indonesia 2011. PB. Jakarta: Perkeni.

http://dokumen.tips/documents/revisi-final-konsensus-dm-tipe2 indonesia2011.html. Diaksestanggal 1 januari 2019

Primadyaningsih K et all. (2016). Penggunaan Metode Pembelajaran Brainstorming Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Pantun. PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret.

Prasetyani et all (2018). Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Dengan Kemampuan Self-Care Pada Pasien Dm Tipe 2 Di Puskesmas Cilacap Tengah 1 Dan 2. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. XI, No. 1. Maret 2018

Putri L Riana. (2017). Skripsi.Gambaran Self Care Penderita Diabetes Melitus (DM) Di Wilayah Kerja Puskesmas Srondol Semarang.

Http://D:/Skripsi_Linda_Riana_Putri.Pdf.

Sari, H.N. (2017). Hubungan Karakteristik Demografi dengan Self-Care Diabetes Melitus pada pasien Diabetes Melitus di RSUP H. Adam Malik Medan. Journal Kesehatan. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Setianingsih R.S.D. (2017) Pengaruh Pendidikan Kesehatan Perawatan Kaki Diabetik Dengan Metode Demonstrsi Terhadap Kemampuan Merawat Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus di RSUP Dr.Soeradji Tirto Negoro Klaten,.

Souse, V.D., & Zauszniewski, J.A. (2015).Toward atheory of diabetes self care management. The Journal of Theory Construction & Testing,

Suyono, S. (2011). Penatalaksanaan DM Terpadu Patofisiologi DM (Ed 2). Jakarta : FKUI

Shrivastava S.R., Shrivastava S.H.,& Ramasamy,J. (2013). Role of self care in management of diabetes mellitus. Journal of diabetes & metabolic disorders. http//:www.jdmdonline.com/content/12/1/14

Srikartika, V.M., Cahya, A.D. & Hardiati, R.S.W. (2016). Analisis faktor yang memepengaruhi kepatuhan penggunaan obat pasien diabetes mellitus tipe 2. Jurnal Managemen dan Pelayanan Farmasi.

Luthfa Iskim. (2019). Implementasi Self care Activity Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah Puskesmas Bangetayu Semarang. https://doi.org/10.22435/bpk.v47i1.779

Roestiyah.(2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :Rineka Cipta

Riyadi S, Sukarmin. (2008) Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Eksokrin & Endokrin Pada Pankreas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

RISKESDAS. (2018). Hasil Utama 10 Penyakit terbanyak di Indonesia

Wardiah & Emilia Esi. (2018). Faktor Resiko Diabetes Melitus Pada Wanita Usia Produktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama Kota Langsa Aceh.http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jkg.http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jkg.




DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v9i1.1009

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Web Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats