PERILAKU MENYUNTIK AMANPADA KALANGAN PENGGUNA NAPZA SUNTIK (PENASUN) DI 19 KOTA DI INDONESIA

Arief R Irawan, Nurul W Singgih, Dandy Maslow PM

Abstract


Prevalensi HIV mengalami peningkatan menjadi di atas 5% pada populasi berisiko tinggi seperti pada kelompok pengguna napza suntik (Penasun). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyuntik aman di kalangan Penasun. Desain penelitian potong lintang dengan menggunakan data sekunder dari Survei Cepat Perilaku Penasun yang dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional di akhir tahun 2012. Besar sampel adalah 1999 dari 9 kota dengan sebaran Penasun terbanyak, yaitu Medan, Palembang, Tanggerang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyuntik aman pada kalangan penasun adalah jenis napza yang paling sering digunakan, sumber penghasilan utama, tingkat pendidikan, lama menggunakan napza suntik, frekuensi menyuntik, dan akses terhadap layanan alat suntik steril.


Keywords


Pengguna Napza Suntik, Penasun, HIV, Layanan Alat Suntik Steril, LASS

Full Text:

PDF

References


Bhisma M, 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Gajah Mada UniversityPress.

Dahlan, Sopiyudin, 2010, 13 Penyakit Statistik, Sagung Seto, Jakarta.

Iryawan, Arif Rachman, 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Menyuntik

Napza Pada Remaja SMP dan SMA di Kota Palembang, FKM UI, Depok.

Jaffe, J.H., Strain EC. Opioid-related disorders. In: Sadock, B.J., Sadock, V.A., eds., Kaplan & Sadocks Comprehensive Textbook of Psychiatry, 8th Edition, pp.1265-1290.

Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins, 2005.

Aman Pada Kalangan Penasun di Indonesia (Analisis data SCP Penasun 2011), FKM UI, Depok.

Indrawati V, 2001. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Perilaku Berisiko Terifeksi

HIV Pada Pengguna Narkotik Suntik di Jakarta, (Analisis Data Surveilans Perilaku, 2000), FKM UI, Depok.

Jaji, 2009. Hubungan Faktor Sosial dan Spiritual Dengan Risiko Penyalahgunaan Kall, Kerstin, et al., 2010. The Journal of Global Drug Policy and Parctice, The Effectiveness of Needle

Exchange Programmes for HIV Prevention – A Critical

Review, Copyright 2006-2012 The Journal of Global Drug Policy and Parctice.

Green, Kreuter, 1991. Health Promotion Planning, An Educational and Environment Approach, Mayfield Publishing Company, CA, USA.

Kemenkes RI, 2006. Pedoman Pelaksanaan Pengurangan Dampak Buruk Napza Suntik, Kepmenkes RI nomor 567 tahun 2006.

kesmas.

Kemenkokesra RI, 2007. Peraturan Menkokesra nomor 02 tahun 2007 tentang Kebijakan Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS Melalui Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan Napza Suntik.

KPA Nasional, 2010. Protokol Lapangan Survei Cepat Perilaku Penasun 2010.

KPA Nasional, 2011. Laporan Hasil Suvei Cepat Perilaku Penasun 2010.

Lemeshow, et al., 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehataan, Gajah Mada University Press .

Najmah, et al., 2011. International Journal of Public Health Research Special

Issue 2011, pp (193-198), The Effect of Needle and Syringe Program on Injecting Drug Users‟ Use of Non-Sterile Syringe and Needle Behaviour in Palembang, South Sumatera Province, Indonesia.

Notoatmodjo, 2010. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta, 2005.

Sarasvita, 2008. Heroin dan Modalitas Terapi, Buletin Ilmiah Populer, Rumah

Kemenkes RI, KPA Nasional, 2008. Pedoman Prosedur Pelaksanaan Program

Pengurangan Dampak Buruk Pengguna Napza Suntik di Pusk Kemenkes RI, Direktorat P2PL, 2011. Surveilans Terpadu Perilaku dan Biologis.2011

Sakit Ketergantungan Obat, Edisi 2008, Instalasi Penelitian dan Pengembangan RSKO, Jakarta.

Strathdee, S.A. et al. (1997a). Needle exchange is not enough: lessons from the Vancouver injecting drug use study. AIDS, 11, F59– F65.

Suparno, Heru, 2003. Pengaruh KIE HIV/AIDS Melalui pendidikan Sebaya Terhadap Perubahan Perilaku Terinfeksi HIV/AIDS Di Kalangan Pengguna

Napza Dengan Suntikan di Jakarta, FKM UI, Depok.

Centre for Harm Reduction, Macfarlane Burnet Centre for Medical Reseacrh and Asian Harm Reduction Network, 2001 Manual for reducing drug related harm in Asia, edisi Indonesia, Galang Printika, Jogjakarta.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan nomor 3 tahun 2009 tentang Narkotika.

UNODC, 2004. HIV Prevention among Young Injecting Drug Users, United Nation, NY.




DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v3i5.1044

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Web Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats