KONSUMSI MAKANAN BERISIKO FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT TIDAK MENULAR

Nur Fadhilah

Abstract


Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian di dunia ,sebanyak 36 juta  disebabkan oleh PTM.  Di Negara – Negara dengan tingkat ekonomi rendah/menengah, dari seluruh kematian yang  terjadi pada orang – orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh PTM. Penyakit cardiovaskular merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan konsumsi makanan berisiko dengan kejadian PTM di UPT Puskesmas pringsewu. Penelitian ini menggunkan metode kuantitatif dan pendekatan Cross Sectional,  dengan rumus Harry King diperoleh sampel sejumlah 125 orang dimana pemilihan sampel berdasarkan criteria tertentu. Instrument yang digunakan dengan mengadopsi dari Riskesdas 2018. Analisis data dilakukann dengan univariat dan bivariat dan uji sttistik yang digunakana adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi makanan berisiko dengan kejadian  penyakit tidak menular.  Disarankan kepada masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam mengendalikan risiko PTM seperti : konsumsi makana sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang (PSG), aktivitas fisik dan hindari obesitas.  Dan kepada pihak puskesmas  lebih meningkatkan upaya promotif dengan melibatkan peran serta masyarakat melalui kegiatan posyandu/Posbindu.


Keywords


Penyakit Tidak Menular, konsumsi makanan berisiko

Full Text:

PDF

References


Anies (2003).Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular: Solusi Pencegahan Aspek Perilaku & Lingkungan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu (2017) Program Surveilans Penyakit Tidak Menular.

Dahlan, S. 2017. Metode MSD (Multiaksial Sopiyudin Dahlan), Jakarta: Epidemiologi Indonesia

Departemen Kesehatan RI (2018) , Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbang). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Laporan Nasional. Balitbang Depkes, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI (2013) , Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbang). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Laporan Nasional. Balitbang Depkes, Jakarta.

Efrida Warganegara nida Nabila Nur. (2016) Faktor risiko perilaku PTM Bagian Mikrobiologi. Fakultas Kedokteran . Universitas Lampung.

Fatimah RN. (2015) Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority ;5(4):93-101.

Hunter DJ dan Reddy KS. (2013). Noncommunicable Diseases. N Engl J Med.; 369(14):1336-1343

Julianty Pradono, Dwi Hapsari, Suharsono Sumantri (2004) Faktor berisiko yang mempengaruhi PTM di Jawa dan Bali. Puslibang Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes

Kemenkes RI (2012). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Penyait Tidak Menular. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. hlm. 1-28.

Meilani dkk (2014) Gambaran makanan berisiko penyakit jantung koroner pada etnis Minahasa di kecamatan Komohon utara kelurahan kakaskasen,jurnal kedokteran komunitas dan tropic :vol 2 no 2.

Nursalam 2013. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Rivai Lili Banonah (2015) Pelayanan Penyait Tidak menular Tepadu (Pandu) Sebagai Adaptasi WHO Package Essential of Noncmmuncable Desease intervention (PEN) di fasilitas pelayanan Primer. Jurnal Indonesia Media Assosiation Vol 65 No 12

Sari dkk (2014) Hubungan Pola konsumsi makanan berisiko dan status gizi dengan kejadian Hipertensi di Kalimantan Timur pada kelompok usia 35 – 44 tahun. Nutrire Diaita Vol 6 No 1

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2010-2011

Vaibhav Khandelwal (2013) Global Intervention for Prevention and Control of Noncommunicable Diseases. International Journal of Medical Science and Public Health.;2(4):780-784.

World Health Organization (2015) [diakses tanggal 24 Oktober 2018]. Tersedia dari: http://www.who.int/mediacentre/factsh eets/fs355/en/

World Health Organization (2011) Global status report on noncommunicable diseases 2010, Geneva.

World Health Organization (2015) diakses tanggal 30 Oktober 2018. Tersedia darI:http://www.who.int/nmh/publications/fa ct_sheet_cardiovascular_en.pdf?ua=1

World Health Organization (2015) diakses tanggal 30 Oktober 2018. Tersedia dari:http://www.who.int/nmh/publications/fa ct_sheet_cancers_en.pdf?ua=1




DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v8i2.1059

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Web Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats