Efektifitas Penggunaan Electricblanketpada Pasien Yang Mengalami Hipotermi Post Operasi Di Instalasi Bedah Sentral (Ibs) Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari Tahun 2018

Dessy Suswitha

Abstract


Perubahan fisiologis pada tubuh pasien yang menjalani pembedahan menurut Brunner & Suddarth(2002) dapat berupa penurunan suhu tubuh atau hipotermi. Hipotermi merupakan keadaan suhu tubuh berada dibawah batas normal fisiologis, yaitu 36,6oC – 37,5oC.Hipotermi dapat terjadi pada pasien yang mengalami pembedahan dan disebabkan oleh beberapa faktor. Penanganan yang bisa diberikan untuk mengatasi permasalah hipotermi tersebut diantaranya dengan pemberian selimut hangat elektrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas  penggunaan electric blanket dalam mengatasi hipotermi pada pasien post operasi. Penelitian di laksanakan di Instalasi Bedah Sentral RSUD Palembang BARIpada tanggal 15 Juni – 27 Juni 2018.Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan Posttest Only Control Group Design, dan menggunakan sampel sebanyak 22 responden yang terdiri dari 11 responden

Keywords


Effectiveness, Electric Blanket, Hypothermic Post Operation

Full Text:

PDF

References


Brunner & Sudart (2002) Buku Ajar Medikal Bedah, edisi 8. Jakarta. EGC.

Buggy DJ, Crossley AWA. (2008). Thermoregulation, mid perioperative hypothermiaand post-anesthetic shivering. British journal anaesthesia 2008.

Kesuma, I Gusti Bagus Intan Wijaya (2013). Perbedaan efektifitas pemberian selimut tebal dan lampu penghangat pada pasien pasca bedah sectio caesaria yang mengalami hipotermi di ruang pemulihan OK RSUD Sanjiwani Gianyar. Jurnal Penelitian PSIK FK Universitas Udayana.

Mahalia, Sukma Melati (2012). Efektivitas tramadol sebagai pencegah menggigil pasca anestesi umum. Jurnal KTI program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2012.

Medical Record (2015). Data jumlah kasus bedah pertahun berdasarkan tindakan pembedahan. RSUD Palembang BARI: Palembang.

Nazma, Diani (2008). Perbandingan tramadol 0.5 dan 1 mg/KgBB IV dalam mencegah menggigil dengan efek samping yang minimal pada anestesi spinal departemen anestesiologi dan reanimasi. Jurnal Tesis fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara RSUP. H. Adam Malik Medan 2008.

Nursalam, M, Nurs. 2008Konsep Dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Penerbit Salemba Medika: Jakarta.

Sari, Kartika (2013). Pengaruh tindakan keperawatan dalam pemberian elektrik blangket pada pasien yang mengalami hipotermi post operasi di instalasi bedah sentral RSUD Palembang BARI tahun 2013. Skripsi STIK Siti Khodijah. Tidak dipublikasikan.

Sessler et al (2011). Shivering Post Anaesthesi Shivering. Diakse tanggal 03 Februari 2015 pada: http://www.cszmedical.com

Sugianto, Farida Juanita (2013). Pengaruh pemberian selimut elektrik suhu 38oC selama TUR-P dengan SAB terhadap kejadian menggigil pasca bedah di RS Aisyiyah Bojonegoro. Jurnal Vol.02, No.XV, Agustus 2013

Syam, Emvina Husni (2013). Efektivitas Penggunaan Prewarming dan Water Warming untuk Mengurangi Penurunan Suhu Intraoperatif pada Operasi Ortopedi Ekstremitas Bawah dengan Anestesi Spinal. Jurnal Anestesi Perioperatif [JAP. 2013;1(2): 86-93]




DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v8i1.1067

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Web Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats