ANALISIS PERBANDINGAN BERAT BADAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK 1 DAN 3 BULAN DI BPM YETTY, S.ST SIDOHARJO PRINGSEWU

Yossy Wijayanti

Abstract


Dua jeniskontrasepsi hormonal suntik yang paling banyak digunakan adalah kontrasepsi kombinasi 1 bulan dan kontrasepsi progestin 3 bulan. Kontrasepsi ini efektif dan reversible namun demikian efek sampingnya adalah peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan berat badan akseptor kontrasepsi suntik 1 dan 3 bulan.Penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan crossectional. Sample yang digunakan adalah total sampling 43 akseptor suntik yang berkunjung bulan Januari 2016 dan pada akhir tahun Desember 2016 diukur kembali. Analisis menggunakan uji T Paired. Hasil berdasarkan data univariat didapatkan ada peningkatan berat badan pada kedua akseptor. Pada kontrasepsi 1 bulan 55,4(9,3) kg menjadi 56,9(10,7) kg. Kontrasepsi 3 bulan51,3 (9,8) kg menjadi 53,3(9,3) kg. Namun demikian analisis menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna berat badan pada akseptor suntik 1 bulan (Ï=0.313), hal yang sama juga pada akseptor suntik 3 bulan yaitu (Ï=0,064). Kesimpulan pada penelitian ini terdapat kenaikan berat badan selama 1 tahun penggunaan kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulan namun tidak bermakna

Keywords


berat badan, kontrasepsi suntik, 1 bulan, 3 bulan

Full Text:

PDF

References


Amilia M. 2016. Analisis Perbedaan Berat Badan Aseptor KB Menggunakan Kontrasepsi Suntik Tiga Bulan. Jurnal Ilmiah Indonesia. Vol. 1, No2. Hal: 1-15

Andriyanti D, Barus RP, Sukatenda K dkk. 2014. Perbandingan berat badan pada akseptor kontrasepsi hormonal oral kombinasi sebelum, sesudah 6 bulan dan 12 bulan penggunaan. The Journal of Medical School. Vo. 47. No.3.

Cahyani I, Titik K. 2013. Perbedaan Berat Badan Sebelum Dan Selama Pemakaian Kb Suntik 3 bulan Dengan Lama Pemakaian Lebih Dari 1 Tahun Di Bpm Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Jurnal Dinamika Kebidanan . Vol 3. No.2.Hal 1-12

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2012

Hartanto. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Irianto (2014). Pelayanan keluarga berencana dua anak cukup. Bandung:Alfabeta

Rosmadewi. 2015. Perbedaan Kenaikan Berat Badan Wanita Usia Subur Antara Pengguna Alat Kontrasepsi Pil Dan Suntik. Jurnal

Keperawatan. Vol. 11. No. 2. Hal 329-335

Rachma A, Widatiningsih. 2016. Perbedaan Penambahan Berat Badan Pada Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan 1 Bulan Di Kelurahan Karang Kidul Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang. Jurnal Kebidanan. Vo.5. No.10. Hal 38-47

Saifuddin, AB. 2012. BukuPanduan Praktis PelayananKontrasepsi. Jakarta:YBPSP

Supriyanto. 2012. Tijauan Teori Berat Badan. http://dr.supriyanto.go.id

Wahyuningsih IR, Putri AK.2015. Studi Komparasi Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor Kb Suntik 1Bulan Dan 3 Bulan Di Klinik Griya Husada Karanganyar. Placentum. Vol. No.1. Hal. 1-6

Yosin EP, Mudigdo A, Budihastuti. 2016. Effect of Hormonal Contraceptive on Sexual Life, Body Mass Index, Skin Health, and Uterine Bleeding, in Womenof Reproduction Age in Jombang, East Java. Journal of Maternal and Child Health 2016. Vo.1. No.3. Hal 146-160




DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v7i2.1078

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Web Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats