HUBUNGAN CARA PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PODOREJO

Sumi Anggraeni, Marlinda ., Antika .

Abstract


Angka kejadian dan kematian diare pada anak-anak di negara berkembang masih tinggi terutama pada anak yang mendapat susu formula. Pemberian susu formula dengan botol yang tidak sesuai prosedur meningkatkan risiko diare karena kuman dan moniliasis mulut yang meningkat, sebagai akibat dari pengadaan air dan sterilisasi yang kurang baik. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi sangat rentan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di Desa Podorejo Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel secara cluster random sampling. Besar sampel sebanyak 165 responden dari populasi para ibu yang mempunyai balita dan masih menyusui di Desa Podorejo Kecamatan Pringsewu dari bulan Januari – Juni tahun 2015 sebanyak 280 responden, adapun instrumen penelitian adalah kuisioner dan lembar observasi, serta menggunakan uji statistik chi square. Hasil uji statistik yang dilakukan dengan menggunakan komputerisasi diperoleh p-value = 0,025 α < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak, dan Ha diterima, yang artinya terdapat hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di desa podorejo tahun 2015. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian diare yang dialami balita di Desa Podorejo disebabkan ibu memberikan susu formula tidak sesuai prosedur. Oleh karena itu disarankan bagi para ibu mencari informasi tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah sisi sterilisasi botol tempat menyajikan, proses penyiapan dan proses penyimpanan botol susu itu sendiri.


Keywords


Susu Formula, diare

Full Text:

PDF

References


Aniqoh Machwijatul. 2006, Hubungan Antara Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Diare pada Bayi Umur 0- 12 Bulan (Studi di Puskesmas Sekardangan Kabupaten Sidoarjo). Dari:[email protected] [13 Juli 2015].

Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Dinkes RI, 2005. Buku pedoman Pengendalian Penyakit Diare Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001 . diakses 26 Juni 2015.

Dinas Kesehatan Pringsewu, 2013. Profil Kesehatan Kabupaten Pringsewu.

Dinkes Provinsi Lampung, 2013. Profil Kesehatan Provinsi Lampung.

Dwinda. 2006. Susu Formula. Jakarta : EGC.

Galih Wuli, 2010. Analisis Hubungan Antara Keberadaan E. coli Dalam Botol Susu Dengan Kejadian Diare Pada Balita.

Henita Kalay, 2012. Hubungan Antara Tindakan Pemberian Susu Formula dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado.

Judarwanto, 2007. Enterobacter sakazakii, Bakteri Pencemar Susu. RS Bunda Jakarta & Picky Eaters Clinic. Dari: http://medica store.com. Diakses tanggal 25 Maret 2015.

Kemenkes. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.

Kurniasih. 2008. Makanan Pendamping ASI. Jogjakarta :Andi

Maryunani. 2011, Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas

(Postpartum). Jakarta : Trans Info Media.

Musran. 2008. Hubungan Prilaku Masyarakat dalam Mengelola Air minum dengan Kasus Diare di Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah, Di akses Maret 2015

Notoadmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Novie.E dkk, 2010. Hubungan Sikap Ibu Tentang Sanitasi Botol Susu dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Cimahi Selatan Tahun 2010.

Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan . Jakarta : Salemba Medika.

Pudjiadi. 2013. Bagaimana Menyiapakan Susu Formula yang Benar. Diakses 2 Maret 2014.

Respy. 2007. Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi 6-11 Bulan. Diambil Tanggal 20 Juni 2015. http://www. artikeilmiah.com.html

Pratama, 2013. Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare Pada Bayi di Kelurahan Sumurejo Semarang tahun 2013.

Roesli. 2004. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Jakarta: PT Elex Komputindo.

Roesli. Utami. 2008. Inisiasi Menyusui dini. Jakarta: Pustaka Bunda.

Safrudin Agus dkk (2009). Analisis Faktor-Faktor Resiko yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Bayi di Puskesmas Ambal 1 Kebumen Tahun 2009.

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfa Beta.

Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobiller. Jakarta : Salemba Medika.

Sriwulandari. 2009. Hubungan Kasus Diare Dengan Faktor Sosial EkonomiI dan Perilaku, Surabaya, di akses maret 2015 pada, http://www.scribd.com/doc/136032 522/Hubungan-Kasus-Diare-Dengan -Faktor-Sosial-Ekonomi-Dan-Perilaku.

Suherma, C., dkk. 2009, Hubungan Antara Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 0-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Balai Agung Sekayu, di akses Maret 2015

Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suradi, dan H.K.P. 2007. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi, Jakarta: Perinasia.

Prasetyawati. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dalam Millenium Development Goals (MDGs). Yogyakarta : Nuha Medika.

Warman, Y. 2008. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Lingkungan dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Swakelola Aridillah Palembang Tahun 2009, di akses maret 2015

WHO. 2012. Fakta Penyakit Diare Online: (http://www.who.int/mediacentre/facts heets/fs330/en/index.html) diakses 16 Maret 2015.

Widoyono. 2011. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasan. Jakarta : Erlangga.




DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v7i1.1090

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Web Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats