HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU KRICAK YOGYAKARTA
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anugraheni & Kartasurya. 2012. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Journal Of Nutrition College, 1(1):30-37
Bety . 2012. Mencetak Balita Cerdas Dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta. Nuha Medika
Global Nutrition Report. 2014. Laporan Tahunan Nutrisi Anak Di Dunia. 2014
Hanum. 2010. Tumbuh Kembang Status Gizi Dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika
Kushari supeni. 2011. Peran Status Kelahiran Terhadap Stunting Pada Bayi. Sebuah Studi Prospektif. Jurnal Kedokteran Trisakti Vol 23, 2011
aryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan anak dalam kebidanan. Jakarta . CV. Trans Info Medika
Nasikhah & Margawati. 2012. Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan di Kecamatan Semarang Timur. Journal Of Nutrition College< 1(1): 715-730
Notoatmodjo, (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka cipta.
Pantaleon. 2015. Stunting Berhubungan Dengan Perkembangan Motorik Anak Di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia. 3.1.
Paudel. 2012. Faktor Resiko Stunting Di Kalangan Anak-anak. Katmandhu University Medical Journal
Sihadi dan Djaiman. 2011. Faktor Risiko untuk mencegah stunted berdasarkan perubahan status panjang / tinggi badan anak usia 6-11 bulan ke usia 3-4 tahun. Jakarta. Buletin Penelitian Kesehatan Taguri. 2007. Faktor Resiko Stunting Di Kalangan Balita. Public Healt Nutrition
DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v7i1.1095
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.