BLAMMING CULTURE DAN SANKSI KESALAHAN DALAM BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
Abstract
Budaya keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Unit II belum berjalan dengan baik, ditandai oleh banyaknya pelaporan insiden keselamatan pasien yang tercatat oleh TIM KPRS. Padahal rumah sakit bertype C yang sedang mempersiapkan akreditasi KARS 2012 ini memiliki kewajiban untuk menerapkan budaya keselamatan pasien dalam proses pemberian pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods research yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study) dengan rancangan penelitian deskriptif . subjek penelitiannya adalah perawat/bidan pelaksana yang berhubungan langsung dengan pasien sebanyak 76 orang. Pengukuran budaya keselamatan pasien menggunakan kuesioner AHRQ (Agency For Healthcare Research and Quality) tahun 2004 yang berjudul HSOPSC (Hospital Survey on Patient Safety Culture) dilengkapi dengan data wawancara dan laporan insiden keselamatan pasien dari TIM KPRS Muhammadiyah Unit II. Penerapan budaya keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Unit II masuk dalam kategori cukup dengan nilai mean sebesar 74.09. Terdapat Gap/perbandingan pelaporan antara TIM KPRS dan hasil penelitian di lapangan serta ditemukannya hambatan-hambatan dalam penerapan budaya keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Unit II yang berasal dari dukungan manajemen yang masih belum optimal, tingginya jam kerja dan beban kerja yang tidak sesuai serta masih terdapat adanya        proses         tahapan         program keselamatan pasien yang belum terlaksanakan. Budaya keselamatan pasien di RS PKU Muhammadiyah Unit II masuk dalam kategori cukup, tetapi perlu dukungan manajemen dan optimalisasi program keselamatan pasien.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Hughes, Ronda. G. 2008. Patient Safety and Quality an Evidence Based Handbook of Nurses. Rockville MD: Agency for Healthcare Research and Quality Publications. [Book Online] [Diakses 25 February 2015]. Dari: URL http://www.ahrg.gov/QUAL/nurseh dbk.
Mustikawati, Yully H. 2011. Analisis Determinan Kejadian Nyaris Cedera dan Kejadian Tidak Di Harapkan di Unit Perawatan Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, [Tesis] M.Kep, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok. [journal online] [Diakses 24 Maret 2015]. Dari; URL http://www.edu.ui.ac.id/files.
Dinkes Provinsi DIY. 2011. Laporan Kegiatan Surkesdas. Implementasi Kerangka Kerja Mutu (Quality Frame Work); 2011
Indonesia. RS PKU Muhammadiyah Unit II. Profil Data RS. Yogyakarta; 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta; 2013
Onwuegbuzie, AJ and tiddlie, C. A framework for Analizyng data in Mixed Methods Research dalam
Tashakkori&Teddlie (Eds). Handbook of Mixed Methods in Social and Behavioural research, 351 – 384. London: Sage Publication, Inc; 2003
Indonesia Undang – undang. No 3. Ketenaga Kerjaan. Ayat 77 – 85. Indonesia: UU KK; 2003
Agency For Health Care Research and Quality. Hospital Survei on Patient Survey Culture. Agency For Health Care Research and Quality: Page 1– 5; 2004
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (Patient Safety Incident Report). Jakarta : Edisi 2 ; 2008
Cahyono, J.B. Suhardjo B. Membangun Budaya Keselamatan pasien Dalam Praktek Kedokteran. Yogyakarta: Kanisius. 2012
Nenny Puji Lestari et al. Konsep Manajemen Keselamatan Pasien Berbasis Program Di RSUD KAPUAS Provinsi Kalimantan Tengah. IKM FK Unpad. Bandung; 2013
DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v5i9.1122
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.