HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL

Isnitra Tutra Sayekti

Abstract


Masalah abortus dikemukakan kaitannya dengan angka kematian ibu melahirkan di Indonesia. Menurut data WHO presentase kemungkinan terjadinya abortus cukup tinggi. Sekitar 15-40%, diketahui pada ibu yang sudah dinyatakan positif hamil, dan 60-70 % abortus terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari abortus salah satunya adalah paritas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian abortus pada ibu hamil. Metode penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang datang ke RSIA Harapan Bunda tahun 2014, tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling didapatkan sampel sebanyak 277 responden, dengan kriteria inklusi seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan ≤ 20 minggu, seluruh ibu hamil yang mengalami abortus maupun tidak, seluruh ibu hamil yang mengalami abortus iminen, insipiens, inkomplit, dan komplit. Sedangkan kriteria eksklusi nya, seluruh ibu hamil yang mengalami abortus karena indikasi medicinalis, seluruh ibu hamil yang mengalami missed abortion dan black ovum. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square didapatkan ada hubungan paritas dengan kejadian abortus pada ibu hamil di RSIA Harapan Bunda Tahun 2014 dengan nilai p value 0,00 kurang dari α=0,05. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan masukan tentang kejadian abortus pada ibu hamil


Keywords


Paritas, Kejadian Abortus

Full Text:

PDF

References


Kalaivani. Prevalence & consequence of anemia in pregnancy. Indian J Med Res. 2009;130:7.

Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2013.

Sulistianingsih A, Ari MYD, Oktarina L. Hubungan Ketepatan Waktu Konsumsi Tablet Besi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil TM III Di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Lampung Tahun 2015. Pringsewu: STIKes Muhammadiyah; 2015.

Garg A, Kashyap S. Effect of Counseling on Nutritional Status During Pregnancy. Indian J Med Res. 2006;73(8):6.

Thompson B. Food-Based Approaches For Combating Iron Deficiency. In: (FAO) FaAO, editor. Rome2008.

Balarajan, Ramakrishnan U, Ozaltin E, Shankar AH, Subramanian SV. Anemia in Low-Income and Middle Income Countries. Lancet. 2011;378(12):2123.

Beaton GH. Iron needs during pregnancy: do we need to rethink our targets? Am J Clin Nutr 2000;2000(72):7.

Prawirohartono M. Perkembangan dan pertumbuhan Batita. Jogjakarta: Liberty; 2006.

Bilimale A, Anjum J, Sangolli HN, Mallapur M. Improving Adherence to Oral Iron Supplementation During Pregnancy. Australian Medical Journal. 2010;3(5):10.




DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v5i9.1125

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Web Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats