PENGARUH FAKTOR REINFORCING DAN ENABLING RADIOGRAFER TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN RADIASI PADA PASIEN

Asih Puji Utami, Widya Mufida, Yuyun Nailufar

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor reinforcing dan enabling radiografer terhadap penerapan keselamatan radiasi pada pasien di Yogyakarta. Rancangan penelitian ini yaitu analitik explanatory dengan pendekatan penelitian kuantitatif dan menggunakan desain Cross Sectional Study. Desain penelitian tersebut dipilih untuk menganalisa hubungan dan pengaruh variabel independent (faktor reinforcing dan enabling radiografer) terhadap penerapan keselamatan radiasi pada pasien di Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, dengan jumlah sampel adalah 171 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner yang dibagikan kepada responden. Analisa data menggunakan univariat, analisa bivariat, dengan uji Chi Square maupun analisa multivariat dengan analisa regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi responden tentang supervisi pimpinan, rekan kerja, ketersediaan alat dan peraturan dengan penerapan keselamatan radiasi pada pasien, karena memiliki nilai p value < 0,05. Dari keempat variabel tersebut yang paling memberikan pengaruh terhadap penerapan keselamatan radiasi pada pasien adalah persepsi responden tentang peraturan keselamatan radiasi pada pasien, yaitu memiliki nilai signifikansi sebesar 0,038 dan memiliki OR 6,217 yang artinya jika responden memiliki persepsi yang baik tentang peraturan keselamatan radiasi pada pasien, maka akan keselamatan radiasi pada pasien sebesak 6,217 kali dibandingkan responden yang memiliki persepsi kurang baik tentang peraturan keselamatan radiasi pada pasien.

Keywords


keselamatan radiasi pada pasien; reinforcing factors; enabling factors

Full Text:

PDF

References


Amsyari, F. (2019). Radiasi Dosis Rendah dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan. Surabaya: Erlangga University Press.

Green, L. &. (2005). Health Promotion Planning, An Educational and Environmental Approach. Mayfield Publishing Company.

I-Chi Chen, H.-F. N.-H. (2011). A multilevel model of patient safety culture: cross-level relationship between organizational culture and patient safety behavior in Taiwan's hospitals. The international journal of health planning and management.

Javadi, K. Y. (2013). Applying Theory of Planned Behavior in Predicting of Patient Safety Behaviors of Nurses. Journal of the Academy of medical Science of Bosnia and Herzegovina, 52–55.

Kemenkes, R. (2009). UU Kesehatan No 36/2009,. Jakarta.

Mulyana, G. (2021). Komunikasi Kesehatan pendekatan antarbudaya. Jakarta: Prenada Media Grup.

Notoatmodjo, S. (2019). Promosi Kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Pujianto, P. A. (2020). Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Air Salek. Journal of Education Research, 106 -113.

Rachmawati. (2020). Manajemen Patient Safety. Jakarta: Nunung Pustaka Baru.

Simbolon, P. (2021). Perilaku kesehatan. Jakarta: Trans Info Media.

Strecher, V. I. (2017). The Health Belief Model.In K. Glanz, F.M. Lewis & BK, Rimer (Eds), Health Behaviour and Health Education: Theory, Research and Practice (2nded). San Fransisco: Jossey-Bass.

Suardi, R. (2017). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta.

Sugiyono. (2019). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta




DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v12i2.2066

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Web Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats