KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU KRITERIA BURUK DENGAN KADAR ELEKTROLIT (NATRIUM,KALIUM) SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

Egita Windrianatama Puspa, Vaneha Janesi, Fitri Nuroini, Tulus Ariyadi

Abstract


Pravalensi diabetes pada usia ≥ 15 tahun di Indonesia meningkat dari 6,9% (2013) menjadi 8,5% (2018) dengan persentase kematian sebanyak 6% se-Asia Tenggara. Diabetes melitus disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya produksi hormon insulin dan adanya hormon glukokortikoid yang dapat mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah sewaktu (GDS) kriteria buruk ditandai dengan kadar glukosa ≥180 mg/dL dalam darah. Peningkatan kadar glukosa darah menyebabkan poliuria, polidipsia, dan polifagia. Polifagia mengakibatkan perpindahan cairan dari intrasel ke ekstrasel karena rasa lapar yang berlebihan sehingga memicu terjadinya perubahan keseimbangan elektrolit terutama natrium dan kalium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi kadar glukosa darah sewaktu kriteria buruk pada pasien DM tipe 2 di RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional dan uji korelasi Spearman. Sampel penelitian yaitu 241 data pasien DM tipe 2 yang melakukan pemeriksaan GDS dengan kriteria buruk dan elektrolit (natrium, kalium) serum di laboatorium klinik RS Roemani Muhammadiyah Semarang tahun 2016 – 2018. Hasilnya menunjukkan pasien DM tipe 2 dengan kondisi hipernatremia (1,7%), normonatremia (47,3%), hiponatremia (51,0%), sementara kondisi hiperkalemia (0,0%), normokalemia (49%) dan hipokalemia (51%). Hasil uji korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0.001 (p < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kadar GDS kriteria buruk dengan kadar elektrolit (natrium, kalium)

Keywords


Glukosa Darah Sewaktu, Elektrolit, Pasien DM tipe 2

Full Text:

PDF

References


Arifin, Z. 2011. Analisis Hubungan Kualitas Tidur Dengan Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.

Betteng, R, Pangemanan D dan Mayulu N. 2014. Analisis Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Wanita Usia Produktif Dipuskesmas Wawonasa. Jurnal e-Biomedik. 2 (2) : 404 – 412.

Fadilah, N. 2018. Kadar Natrium dan Kalium Pada Penderita DM Tipe 2 di RSUD Abdul Moeloek. Skripsi. Jurusan Analis Poltekkes Tanjungkarang. Lampung.

Ganong, WF. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. EGC. Jakarta.

Gibson, J. 2013. Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat. Edisi 2. EGC.Jakarta.

Hidayati, Khairina Nur, Kartika Pibriyanti. 2018. Anak Perempuan Dan Obesitas Sebagai Faktor Risiko Kejadian Kadar Gula Darah Tinggi Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Nutrisi Indonesia. 6(2) :90 – 93.

Ikromullah, AJ. 2017. Kadar Kalium Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Diploma III Analis Kesehatan STIKES Insan Cendikia Medika, Jombang.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pusat Data dan Informasi. http://www.depkes.go.id. Diakses pada 19 Maret 2019.

Lanywati, E. 2001. Diabetes Melitus Penyakit Kencing Manis. Penerbit Kanisus. Yogyakarta.

Lukman, A. 2008. Mekanisme Dan Regulasi Hormon Glukokortikoid Pada Manusia. Jurnal Pendidikan Biologi. 1(1): 25 – 28.

Nurpalah, R, Dini Aryanti. 2014. Gambaran Kadar Kalium Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada.12(1) :214 – 220.

Ocallaghan, CA. 2009. At a Glance Sistem Ginjal Edisi 2. Erlangga. Jakarta.

Rachmawati, N. 2015. Gambaran Kontrol dan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitur di Poliklinik Penyakit Dalam RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. Skripsi. Jurusam Keperawatan Universitas Diponegoro, Semarang.

Riset Kesehatan Dasar. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.

Riset Kesehatan Dasar. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.

Syakirin, MB. 2007. Mekanisme Pompa Natrium Kalium (Na+, K+) pada Osmoregulasi Ikan Bertulang Sejati. Jurnal Pena Akuatika. 1(1): 24 – 33.

Syamsudduha, A, S.V Sembiring, R DN Pakasi. 2009. Perbandingan antara Kadar Kalium Serum dengan atau Tanpa Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Ilmu Patologi Klinik.15(3): 95 – 97.

Yaswir, R, Ira Ferawati. 2012. Fisiologi dan Gangguan Keseimbangan Natrium, Kalium dan Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas.1(2): 80 – 85




DOI: https://doi.org/10.52657/jik.v12i1.2134

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Web Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats