SOSIALISASI PENERAPAN KOMUNIKASI SBAR PADA HANDOVER DI RSUD DEMANG SEPULAU RAYA
Abstract
Komunikasi SBAR saat pelaksanaan handover masih dijumpai kurang disiplin. Komunikasi SBAR tidak dilengkapi dengan mendokumentasikan keadaan baru, namun mengikuti keadan lama. Sistematis pelayanan ke pasien tidak berkurang, namun dalam pencatatan di SBAR kurang update jika tidak dilakukan sistematis SBAR setiap overan. Pentingnya komunikasi efektif dalam pelaksanan pelayanan kesehatan dengan SBAR (Situation, Background, Assassment, Recommendation), untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit. Dampak apabila tidak di laksanakan komunikasi SBAR pada saat handover maka terjadi peningkatan resiko insiden keselamatan pasien, komunikasi antar perawat tidak efektif sehingga berpengaruh terhadap mutu asuhan keperawatan, selain itu peningkatan kesinambungan pelayanan dalam mendukung keselamatan pasien akan berkurang serta penurunan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hasil dari dilakukannya sosialisasi yaitu terjadi peningkatan pengetahuan perawat, sebelum (pretest) yaitu 60% menjadi 80% setelah (posttest)artinya ada perbedaan pengetahuan perawat setelah dilakukan sosialisasi penerepan komunikasi SBAR pada pelaksanaan handover. Dengan meningkatnya pengetahuan perawat tersebut diharapkan penerapan pelaksanaan komunikasi SBAR sesuai dengan standar demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.52657/bagimunegeri.v8i1.2374
Refbacks
- There are currently no refbacks.